Selasa, 14 Januari 2014

Kawasaki KLX 150, Ganti kaki-kaki Gambot makin mantap!!!

Pagi masbro…pakabar…semoga sehat selalu….
kemaren abis nyoba-nyoba Klx punya temen kerja masbro…Klx langsiran tahun 2012, udah beberapa yang dirombak sih…pokoknya makin mantaplah!!!…
WISNU3dsklxseno1
Menurut si Masbro Seno ini, Klx nya dirubah menjadi Supermoto, katanya karena badan dia yang lumayan gembul kalo naek standar klx ini ( standarnya bannya masih imut loh..) keliatan kaya beruang sirkus…akhirnya doi berkonsultasi dengan Masbro Andi owner pemilik bengkel pemain limbah 2nd (moge), yang memilik badan lebih gempal…tapi memodif mklx nya lebih catchy…( boleh lah masbro di tes juga…hehehehehe, #ngarep.com)
WISNU3dsklxseno4
Perubahan itu meliputi kaki-kaki, karena bodynya dah dianggap cukup adventure, maka dipilih lah Shock belakang YZ85 dikawinkan dengan swing arm DR125 ditambah Unitarck Custom,,,makin nyaman melibas jalan jakarta yang bolong-bolong…untuk mengimbangi bagian belakang yang semakin tinggi, maka shock depan ori dirasa cukup hanya ditambahin dengan extender, motor semakin tinggi, makin gak takut dengan banjir jakarta!!!
WISNU3dsklxseno2
walaupun awalnya sempet bingung memilih antara ban tahun dan slick, akhirnya pilihan jatuh ke Slick karena lebih banyak bermain di urban, rims pun mengalami pergantian front rim champ 17-2.5inch rear champ 17-3.5inch, agar ban tetap donut, Semakin mantap kedua rims dibalut karet bundar
front zeneos 120/60-17 rear zeneos 150/60-17 enak melibas tikungan…nyaman bro walaupun tinggi….khas supermoto…( hahaha, baru kali ini padahal gw nyoba rasa-rasa supermoto)
WISNU3dsklxseno3
narsis dikit masbro…hehehehehe, eh iya…knalpot cutom…blarr….blarrr
gw tinggi 165, jinjit masbro...
gw tinggi 165, jinjit masbro…
sentuhan akhir adalah stang Fatbar Protaper Counter…suer bro yang ini bikin ngiler banget….kapan2 dibahas,,, karena lupa moto…eeeh motornya dah dibawa ke Bandung….hadeh..
WISNU3dsklxseno6
yah segitu aja masbro..maap kalo ada typo atau kelewat…hohoho….semoga berguna….Engjoys!!!

Modifikasi: klx 150

Dirasa sukses dengan kawasaki KLX 250 sebelumnya, akhir-akhir ini kawasaki juga telah mempersiapkan petarung hebat andalannya dikleas Trail 150cc yakni Kawasaki Trail KLX 150. Yang akan memanjakan para peminat motor trail, apalagi pada peluncuran kali ini memiliki harga yang terjangkau yang menganut perinsip "Light Trail, Delight Your Ways".motor yang menawarkan berbagai kemudahan dan kenyamanan dalam segala kondisi berkendara. Ukurannya yang compact, pas untuk remaja dan dewasa, desain sporty agresif style bergaris tajam, headlamp desain mutakhir, engine teknologi KSAI ( Kawasaki Secondary Air Injection System) sehingga lebih irit, progressive swing arm untuk extreme style, muffler berdesain lebih compact & square, double disc brake dan double starter. Yang mengesankan adalah konsumsi bahan bakar tergolong irit 36,79 km/liter. Benar-benar pilihan tepat untuk sebuah kemewahan dua fungsi sekaligus yang terjangkau.

   Dengan mesin kawasaki yang telah teruji selama ini akan dijual dengan harga terjangkau yaitu 22,5 jutaan. Sepeda motor yang cocok untuk segala jenis cuaca ini memang kurang banyak peminat karna kurang mendukung untuk daerah perkotaan seperti di kota-kota besar di indonesia ini. Tapi, jangan salah, meskipun desain body atau bentuknya di hususkan untuk medan yang menantang, juga bertenaga dijalan besar bro. Dengan style yang jantan banget akan memberikan percaya diri saat berada diatasnya, apalagi mesinnya kawasaki punya sob.  
   Bahkan, ada ni bro produk yang baru-baru ini menyontek atau bagaimana pun itu, sudah persis dengan bentuk KLX Kawasaki ini sob. Memang tidak bisa dipungkiri lagi bahwa kawasaki sudah memegang rekor paling banyak penggemar dikelas motor sport dengan andalannya kawasaki Ninja 250R. Bahkan, beberapa merk rakasasa mencoba keberuntungan dikelas 250cc ini seperti contohnya CBR, namun sampai sekarang tidak berpengaruh baginya. Dan akhir-akhir ini sudah dikembangkan lagi dengan tampilan yang baru lebih fresh.
   Sekarang, kita akan membahas tentang kelemahan dan kelebihan kawasaki Trail KLX berikut ini. 
Keunggulan KLX 150 :
1. Dengan body yang sedikit ditutupi kap, membuatnya sedikit lebih ringan
2. Sudah terpercaya dengan mesin yakni KAWASAKI
3. Bentuknya ayng laki, memberikan tantangan tersendiri bagi peminat motor trail
Kekurangan Kawasaki 150 Trail KLX:
1. Tampilan yang jantan banget sehingga peminatnya hanya sekedar hoby atau medan curam (penggemar tidak umum)
2. Mesin kawasaki saya rasa cukup boros apalagi motor ini dihususkan untuk kerja berat, sehingga boros
3. Body yang sebagian besarnya rangka, sehingga lebih berat dan lebih fokus pada orang bertubuh besar
    Saya rasa hanya itu pembahasan tentang Trail KlX 150 beserta kelebihan dan kekurangannya dan semoga bermanfaat bagi anda semua, terima kasih atas kunjungan anda. sekian.

Menggenjot Performa KLX 150 – tanpa menghilangkan garansi

Kawasaki KLX 150: BIAR ENTENG DIPAKAI ADVENTURE

Urusan ganti profil ban belakang, KLX 150 memang lebih susah. Sebab, profil ban belakang KLX 150 terbentur dnegan masalah kontruksi lengan ayun yang dibuat presisi alias kikir speling. Mau ganti velg ring 17” aja piker-pikir. Bukan soal bujet !. Kalau ban bocor, kira-kira ban luar benturan nggak dengan jembatan lengan ayun. Bahaya juga, tak usah bagi-bagi mikirnya mending konsentrasi lihat medan di depan.
Kini giliran Daniel Tangka dari padepokannya di kawasan Ki Ageng Gribig, Malang yang bagi-bagi ilmu. Pada roda belakang KLX-150 kroser senior itu memakai karet hitam ex KLX 250 merk Dunlop D 605 G profil 100/100-18” yang dikombinasi dengan velg Excel 250-18”.

Modif fashion dengan tampilan kaki-kaki yang dilakukan Daniel memang beralasan. Sebab, makin besar nya roda belakang, lontaran speed lebih lincah saat dipakai adventure, terutama tanjakan atau saat terjerembab. Di sini juga ada efek mengefesiensikan transfer tenaga mesin ke roda, power mesin jadi mudah dikail lebih liar.

Kenapa harus memakai ring 18”  dengan kondisi lengan ayun standar KLX-150 ? Balik ke ukuran inchi, selisih 2 inch kalau dikonversikan ke cm sama dengan 5 cm. Jadi yang dibutuhkan speling mundur as roda KLX-150 terhitung 6 cm. “Itu sama halnya dengan posisi as roda ditarik mentok ke belakang serta tambahan coakan ke belakang 2 cm,” tunjuk Daniel.

Tapi kondisi as roda seperti itu tak enak dilihat, sebab kata orang Jawa terlalu mucuk. Menyiasatinya, saya tambahkan plat berpenampang sama dengan profil lengan ayun, kemudian dilas dan dirapikan dengan gerinda. Tambahan panjang plat ke belakang 3 cm. “Dan modif yang saya lakukan ini termasuk safety, sebab sudah diuji coba adventure di bukit Panderman, Batu,” yakin Daniel.      pid     

LEBIH GESIT DENGAN GAS SPONTAN
Nggak pantas kalau KLX-150 masih dibiarkan dengan holder gas bawaan pabrik. Nggak matching. Sebab kurang gesit, jadinya minus roh special engine (SE). Sundulan dari power yang beringas jadi tak terasa ? “Buat pemula yang baru geber KLX-150, bisa mengganti holder gas dengan jenis gas kontan yang ramai diecer di speedshop,” terang Wahid mekaniknya rumah modif Aneka Jaya Motor di Rungkut Kidul Industri 10, Surabaya.

Tapi, khusus pemasangan gas kontan KLX-150 ada trik khusus yang perlu dilakukan. Mengingat perbedaan ujung seling kabel gas, hal ini terkait dengan perbedaan jenis karbu. KLX-150 memakai karbu jenis vakum dan membutuhkan naple di ujung nya, sedang yang biasa ditarik ulur dengan gas kontan jenis karbu konvensional. Bagaimana sih trik nya ? ikuti saja langkah-langkah Wahid berikut ini ;

Sediakan naple bekas stelan jeruji untuk pengait ke tuas accelerator karbu KLX-150. Naple tadi gerinda sesuai dengan lubang dudukan pada tuas accelerator. Kemudian tambahkan lubang pada arah vertikal sesuai dengan ukuran seling kabel gas. 

Perhatikan juga panjang bebas seling dengan kabel pembungkusnya. Sebab, pada konstruksi karbu vakum, panjang bebas seling lebih molor dan dibutuhkan untuk stelan speling bebas handsgrip. Trik nya kelupas kabel pembungkus seling gas 2,5 cm. Awas, agar seling tak cacat pakai bantuan gerinda pada satu sisi untuk mendapat hasil yang lebih baik.

Setelah didapat panjang bebas seling kabel gas sesuai dengan orsi KLX-150, kini buatkan stelan speling gas. Bahannya bisa memakai bekas stelan speling gas motor bebek. Tapi tak langsung bisa dipakai, mesti dipotong dulu bagian yang dilengkapi drat serta bidang lurus. Bagian yang terpasang di atas, besarkan lubangnya lebih dulu. Agar  dudukan kabel gas lebih presisi dan tak mempengaruhi stelan speling bebas handgrip. | pid

MENCARI SUDUT MASTER REM BELAKANG PALING RESPONSIFMaster rem selalu menjadi incaran kala ciet belakang berganti model cakram. Dudukannya selalu diseting proposional untuk mempernyaman pijakan pada pedal rem. Tapi, master rem sampai saat ini masih dikangkangi produk Nissin. Itu pun yang beredar di pasaran jenisnya banyak, mulai ori, KW1, KW2, KW… dst. Tapi kini mulai populer, kalau urusan master Nissin modifmania selalu membeli ex milik mopang yang bercakram belakang. Seperti punya CS-1, Shogun 125 SP, New Tiger dan Tiara 120.

Balik ke masalah pengaturan sudut master, kalau merunut kontruksi pemasangan masing-masing master pada motor yang memakai nya, Rata-rata banyak yang mengaplikasi posisi tegak dengan toleransi kemiringan di kanan kirinya 50 derajat.

“Bila dibedah lebih lanjut, posisi sudut sudut master seperti itu lebih stabil dan aman untuk pengereman,” terang Ayung dari rumah modif Rayya Perkasa Motor, di Jl. Kalibutuh 131, Surabaya. Ia menambahkan, sebab stok minyak rem pada tabung master rem sifatnya lebih stand by dan tak mengalir menempati kekosongan ruang pada slang. “Dan sebagai sumber daya hidrolis pengoperasi caliper, tak boleh sampai mengalami kekosongan minyak rem,” ingatnya.

Dan jangan heran, posisi master rem belakang yang lebih rebah, respon nya tak setiap saat dan mesti butuh memompa nya lebih dulu 2 sampai 3 kali saat diperlukan. “Memang sih hal itu tak dirasakan secara langsung oleh konsumen, mengingat tradisi pengereman kita selalu dilakukan berulang-ulang menginjak pedal saat menghentikan laju motor,” yakin pria yang mendapat gelar S2 di Ausie itu

Modifikasi Kawasaki KLX 150, Jawara Enduro Lokal



ManiakMotor – Kaki-kaki dibikin empuk dengan special engine pada modifikasi Kawasaki KLX 150  keluaran 2010 ini. Maklum, buat enduro atau ketahanan di garuk tanah. Juara sih sudah banyak terbukti, terutama di serial GT Radial Savero Komodo MT Enduro Race tahun 2012. Langganan turun di Local Hobbies dan Lokal Open.  “Hal biasa, modifikasi garuk tanah pada motor lokal selalu beurusan dengan kaki-kaki,” ungkap Iwan Klet yang merangkap joki dan mekanik. Cakar, ya cakar tanah maksudnya jack...
SOKBREKER CR85
Sokbreker depan misalnya, pakai copotan special engine Honda CR85, tapi tak disebut tahun kapan. Sebab, 2006 ke atas di SE85 Indonesia, lebih ramai pakai CRF150 yang 4-tak. Yang  jelas, fork dipakai Iwan model salto alias up-side down. Tipe yang lajim digunakan di SE yang menggaruk tanah melulu. Keunggulannya selain canggih redamannya dan travelnya panjang. Hasilnya, daya tahan jokinya meningkat. Ia tak perlu minum suplemen brlebihan. Buktinya,  doski kuat berjam-jam menunggang motor ala enduro sehat-sehat saja tuh, paling ngos-ngosan sikit
Bandingkan bila tetap pakai sokbreker standar, pasti berguncang-guncang dan geli-geli yang digelitikin trek keriting. Mau minum obat kuat model apa saja, joki pasti kelelahan. “Pemasangan fork CR85 pada KLX, ya lajimnya modifikasi limbah. As komstir CR85 yang menyesuaikan pada KLX, karena sudah satu paket dengan segitiganya. Itu saja modifnya,” kata Iwan yang tinggal di Limo dan masih tetangganya Cinere di Depok, Jawa Barat.
Sama dengan monosok belakang, juga copotan dari SE yang sama dengan depan. Suspensi belakang tinggal pasang pada wing arm KLX150. Standar sokbreker belakang KLX kan telah monosok, jadi lebih mudah penerapannya. Mudah buat mekanik, tidak semudah bagi yang awam. Walau sama-sama monosok, pasti ada yang disesuaiken.
Suspensi depan belakang ini diakui bisa bekerjasama dengan kelenturan sasis KLX150. Sasis kotak yang agak ‘ceking’ itu, lebih ringan kerjanya  walau terpaksa harus ‘terbang’. Karena suspensi telah meredam kejut lebih dulu sebelum menyerang sasis. Maksudnya, kerja keras sudah diserahkan pada suspensi yang memang dijual untuk bekerja keras. Ketahuan dari harga sokbrekernya, bisa-bisa mahalan sokbreker ketimbang KLX, walau pun bekas.
Padahal bagian sasis tidak ada yang diperkuat dan masih sesuai bentuk aslinya.  “Sasis aslinya sudah cukup bagus, tidak perlu ditambah penguat. Rasio bobot dengan cukup seimbang untuk enduro. Saya pernah coba KLX250, tenaga memang lebih besar, tapi bobotnya jauh lebih berat, stamina saya lebih cepat terkuras,” alasan Iwan yang motornya di foto saat dia menang di GT Radial Enduro di Serang, Oktober 2012. Saat itu walau bannya kempes, dia tertolong suspensi SE. Lihat fotonya, bannya kempes kan...
KOPLING LEMAH
Kelemahan KLX 150 yang cepat drop pada peranti kopling juga dapat diatasi.  Kopolingnya yang segera selip bila dipacu terus menerus itu, diganti dengan mbahnya Kawasaki. Yakni mengganti satu setikopling milik  Kawasaki Binter AR. Sedang per koplingnya pakai punya Honda Tiger. Komposisi ini ebih awat, bahkan dipakai  dua race berturut-turut peforma kopling masih oke.
Menurut Iwan untuk enduro, tidak perlu kencang-kencangan mesin yang penting motornya bisa ‘kebawa’. Makanya mesin KLX150 ini hanya menyesuaikan dengan tenaga penunggangnya. Misal megganti CDI dengan racing non limiter, agar rpm-nya bisa tinggi.  Ini dikawinkan dengan  karburator Kawasaki Ninja 150 model skep yang lebih respon ketimbang vakum aslinya KLX150.
Ya, sudah masak minum melulu yang diperlancar, kentutnya juga harus mengalir, pup... pup.. pup. Maksudnya kenalpot harus free flow.  Kenalpotnya saya buat sendiri bersama muffler-nya pada tukang las. Tinggal leher kenalpotnya yang dipertahankan,” pungkas Iwan yang juga sering ikut grasstrack di kelas OMR KLX150 tersebut.
Jempol deh buat Mas Iwan.

Modifikasi KLX 150 S

Modifikasi yang akan kita ulas kali ini yaitu Kawasaki KLX 150 S yang berasal dari kota Bandung, Kawasaki KLX 150 S ini menjadi lebih tangguh dengan memakai kaki kaki YZ dan CR.
Seperti yang dikutip dari MotorPlus berikut ini,
Dunia garuk tanah, sudah jadi makanan tiap hari Iwan Sapta Agustian. Maklum pria ini salah satu garda depan Orca Racing, yang merupakan tempat tujuan penyuka motocross buat cari aksesori di Bandung.
Kegiatan saban hari dekat dengan dunia garuk tanah, ternyata enggak serta merta Iwan membangun Kawasaki KLX150S tunggangannya jadi motor trail sejati. “Beberapa waktu lalu, sempat dimodifikasi tampilannya jadi ke arah supermoto,” jelasnya. Lain dulu lain sekarang, ternyata panggilan hatinya lebih ke arah main tanah. Oleh karenanya ubahan supermoto dipensiunkan dan diganti ke trail sejati.
Beruntung Orca Racing punya workshop Orca Garage, sehingga apa yang dimau Iwan lebih mudah terlaksana. Baik secara bahan yang hendak dipakai, maupun dari proses pengerjaan. Kaki-kaki bagian belakang jadi sektor pertama yang diubah M. Satia dari Orca Garage di Jl. Cipedes Raya. Dengan memasangkan swing arm bawaan Yamaha YZ125. Bagian kaki-kaki depan pada awalnya dibiarkan standar saja. “Tapi dengan segala pertimbangan dan masukan dari M. Satia, akhirnya sektor tersebut diganti juga,” papar Iwan.
Enggak mau kesenangan adventure off-road-nya terganggu gara-gara kendala di sektor kaki-kaki, maka bagian depan diganti dengan yang bawaan motor trail. Upside down standar Honda CR85 yang lagi trek diaplikasi ke KLX150S, jadi pilihan untuk dipasang.
Sektor kaki-kaki depan dan belakang sudah sangat mendukung buat main tanah. Tapi akan tetap kurang nyaman bila sektor monosoknya kurang mendukung. “Makanya monosoknya diganti dengan bawaan CR85,”
Data Modifikasi
Handle rem: Zeta
Setang: Zeta
Footstep: Orca
Monoshock: Honda CR85
Orca Garage: 0813-22025600

Kawasaki KLX150, Coba Dulu Baru Nyebur


Maksudnya beliau enggak mau langsung pakai motor yang spesifikasi tinggi untuk kesenangan barunya itu. Padahal kalau mau, tunggangan built-up bisa saja dibawa pulang

Bandung - Budi sebut saja begitu namanya, sedang keracunan adventure off-road dengan motor. Sebagai pemain anyar, pria asal Bandung ini enggak mau langsung nyebur dan basah.

Langkah pertama yang diambil Budi, adalah dengan coba-coba dulu. “Maksudnya beliau enggak mau langsung pakai motor yang spesifikasi tinggi untuk kesenangan barunya itu. Padahal kalau mau, tunggangan built up bisa saja dibawa pulang,” jelas M. Satia dari Orca Garage.

Langkah coba-coba yang dilakukan Budi, dengan menyerahkan Kawasaki KLX150 keluaran terbaru ke rumah modifikasi yang ada di daerah Jl. Cipedes Raya, Bandung. Sebagai modifikator, pria yang akrab di sapa Tia itu menerjemahkan arah modifikasinya ke trail yang identik dengan kelir oranye (KTM).

Swing Arm Yamaha YZ125, pas mantab buat KLX150. Footstep Orca diseting sejajar dengan swing arm. Handguard Zeta, biar enggak nyangkut di semak belukar. Muffler knalpot pakai bawaan Honda CRF350

Dalam urusan menyulap KLX150 menjadi KTM, maka kaki-kaki jadi sasaran utama untuk diubah. Pada bagian depan, upside down Honda CR85 menggantikan sok depan model teleskopik.

Memasangkan kaki-kaki bagian depan CR85, ternyata cukup mudah untuk dilakukan. Pasang upside down yang berbanderol Rp 6,5 juta ke KLX150, tidak perlu ada penyesuaian atau dengan kata lain tinggal pasang.

“Baru pada saat pemasangan monosok, ada beberapa penyesuaian yang perlu dilakukan,” kata pria bertubuh langsing itu.

Swing arm yang dipasang enggak pakai bawaan CR85. Bawaan Yamaha YZ125 dipakai untuk memperkuat sektor kaki-kaki bagian belakang.

Khusus untuk yang satu ini, sepertinya perotolan YZ125 lebih banyak dipilih. “Fisik swing arm YZ125 lebih pendek dari pada bawaan motor built up lainnya dan pas buat KLX150. Selain itu motor juga lebih enak saat dikendarai,” papar Tia.


Seperti pada KLX150 lainnya yang dipakai adventure off-road, pada bagian peleknya menggunakan ukuran 18 inci belakang dan 21 inci di depan. Lagi-lagi dengan alasan kenyamanan, maka pelek dengan lubang 36 yang jadi pilihan.

Dasarnya Tia juga pelaku adventure off-road, maka tahu persis bagaimana mengatur peranti pendukung kenyamanan lainnya. Seperti soal pemasangan footstep untuk KTM berlabel Orca.

Di mana part yang satu ini, dibuatkan dudukan baru dan posisinya sejajar dengan swing arm. Pemasangan ini sebenarnya jadi lebih rendah dari bawaan aslinya, namun malah dianggap pas untuk adventure off-road.

Si empunya KLX150 sudah jajal tunggangannya untuk merambah hutan dan dia bilang aman