Dadang Bahim yang pemilik Kawasaki KLX 150 ini, telah lama mengidamkan punya motor berkarakter adventure. Karena sulit mendapatkan motor keluaran pabrik yang sesuai dengan keinginannya, jalur modifikasi ditempuh.
Awalnya bingung mau bangun motor apa. Akhirnya Dadang konsultasi ke Caos Custom yang ada di Jl. Pancoran barat 8 No. 6c, Jakarta Selatan. “Hasilnya ya supermoto. Tetapi, sangat memuaskan,” ucap pria akrab dengan sapaan Dbahim.
Untuk mendapatkan tampilan supermoto seperti yang diinginkan, Dbahim menggunakan Kawasaki KLX sebagai dasar. Bagian body dirombak ulang, set body milik Yamaha YZF 250 kini melekat di tubuh KLX. Sedangkan bagian tangki, masih mengandalkan part standar. Hanya, dicat ulang agar sesuai warna barunya.
Awalnya bingung mau bangun motor apa. Akhirnya Dadang konsultasi ke Caos Custom yang ada di Jl. Pancoran barat 8 No. 6c, Jakarta Selatan. “Hasilnya ya supermoto. Tetapi, sangat memuaskan,” ucap pria akrab dengan sapaan Dbahim.
Untuk mendapatkan tampilan supermoto seperti yang diinginkan, Dbahim menggunakan Kawasaki KLX sebagai dasar. Bagian body dirombak ulang, set body milik Yamaha YZF 250 kini melekat di tubuh KLX. Sedangkan bagian tangki, masih mengandalkan part standar. Hanya, dicat ulang agar sesuai warna barunya.
Kedok lampu berdesain pipih, memberi nuansa berbeda
Sebagai peranti penerang jalan disaat malam, dipilih kedok lampu milik
KTM EXC 250. Bentuknya yang pipih dengan desain lampu yang khas,
berhasil mengangkat tampilan motor dibagian depan.
Tapi, mengadopsi gaya supermoto tanpa merubah bagian kaki-kaki, terasa tidak afdal tentunya. Maka itu, suspensi depan dicangkokan upside down milik KTM Asian Version. Hasilnya, kaki-kaki depan terlihat jauh lebih kekar dari keadaan awalnya.
Sedangkan untuk memperkokoh kaki-kaki bagian belakang, dipilih swing arm milik Suzuki DR350. Dengan meng-ubah arm, pelek gambot buatan TK dengan ukuran 5,0X17 bisa masuk di kaki-kaki belakang.
Tapi, mengadopsi gaya supermoto tanpa merubah bagian kaki-kaki, terasa tidak afdal tentunya. Maka itu, suspensi depan dicangkokan upside down milik KTM Asian Version. Hasilnya, kaki-kaki depan terlihat jauh lebih kekar dari keadaan awalnya.
Sedangkan untuk memperkokoh kaki-kaki bagian belakang, dipilih swing arm milik Suzuki DR350. Dengan meng-ubah arm, pelek gambot buatan TK dengan ukuran 5,0X17 bisa masuk di kaki-kaki belakang.
Pakai knalpot FMF Power Core, lebih gahar
“Awalnya sempat bermasalah, karena dimensi motor terlalu tinggi. Tapi
setelah kaki-kaki disetting ulang, kini terasa nyaman saat dikendarai,”
tambah pria yang punya usaha bengkel franchise di bilangan Bekasi, Jawa Barat ini.
Meski tongkrongan motor sudah oke, Dbahim mengaku belum sempat membawa motornya untuk berjalan jauh. Selain belum ada waktu yang cocok, faktor safety menjadi pertimbangan utamanya.
Meski tongkrongan motor sudah oke, Dbahim mengaku belum sempat membawa motornya untuk berjalan jauh. Selain belum ada waktu yang cocok, faktor safety menjadi pertimbangan utamanya.
Cangkok swing arm Suzuki DR350 di kaki belakang
“Saya belum menguasai benar posisi riding motor ini. Makanya, dari pada
membahayakan diri sendiri dan pengguna jalan lain. Lebih baik saya
membiasakan diri dahulu di jalan sekitar komplek yang sepi. Setelah itu
lanjut turing,” ujarnya.Tuh sob! Setiap motor punya karakter yang berbeda dan perlu penanganan yang berbeda pula. Makanya butuh penyesuaian cara berkendara. Keamanan jelas lebih penting dari sekedar gengsi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar