Selasa, 14 Januari 2014

Kawasaki KLX150, Coba Dulu Baru Nyebur


Maksudnya beliau enggak mau langsung pakai motor yang spesifikasi tinggi untuk kesenangan barunya itu. Padahal kalau mau, tunggangan built-up bisa saja dibawa pulang

Bandung - Budi sebut saja begitu namanya, sedang keracunan adventure off-road dengan motor. Sebagai pemain anyar, pria asal Bandung ini enggak mau langsung nyebur dan basah.

Langkah pertama yang diambil Budi, adalah dengan coba-coba dulu. “Maksudnya beliau enggak mau langsung pakai motor yang spesifikasi tinggi untuk kesenangan barunya itu. Padahal kalau mau, tunggangan built up bisa saja dibawa pulang,” jelas M. Satia dari Orca Garage.

Langkah coba-coba yang dilakukan Budi, dengan menyerahkan Kawasaki KLX150 keluaran terbaru ke rumah modifikasi yang ada di daerah Jl. Cipedes Raya, Bandung. Sebagai modifikator, pria yang akrab di sapa Tia itu menerjemahkan arah modifikasinya ke trail yang identik dengan kelir oranye (KTM).

Swing Arm Yamaha YZ125, pas mantab buat KLX150. Footstep Orca diseting sejajar dengan swing arm. Handguard Zeta, biar enggak nyangkut di semak belukar. Muffler knalpot pakai bawaan Honda CRF350

Dalam urusan menyulap KLX150 menjadi KTM, maka kaki-kaki jadi sasaran utama untuk diubah. Pada bagian depan, upside down Honda CR85 menggantikan sok depan model teleskopik.

Memasangkan kaki-kaki bagian depan CR85, ternyata cukup mudah untuk dilakukan. Pasang upside down yang berbanderol Rp 6,5 juta ke KLX150, tidak perlu ada penyesuaian atau dengan kata lain tinggal pasang.

“Baru pada saat pemasangan monosok, ada beberapa penyesuaian yang perlu dilakukan,” kata pria bertubuh langsing itu.

Swing arm yang dipasang enggak pakai bawaan CR85. Bawaan Yamaha YZ125 dipakai untuk memperkuat sektor kaki-kaki bagian belakang.

Khusus untuk yang satu ini, sepertinya perotolan YZ125 lebih banyak dipilih. “Fisik swing arm YZ125 lebih pendek dari pada bawaan motor built up lainnya dan pas buat KLX150. Selain itu motor juga lebih enak saat dikendarai,” papar Tia.


Seperti pada KLX150 lainnya yang dipakai adventure off-road, pada bagian peleknya menggunakan ukuran 18 inci belakang dan 21 inci di depan. Lagi-lagi dengan alasan kenyamanan, maka pelek dengan lubang 36 yang jadi pilihan.

Dasarnya Tia juga pelaku adventure off-road, maka tahu persis bagaimana mengatur peranti pendukung kenyamanan lainnya. Seperti soal pemasangan footstep untuk KTM berlabel Orca.

Di mana part yang satu ini, dibuatkan dudukan baru dan posisinya sejajar dengan swing arm. Pemasangan ini sebenarnya jadi lebih rendah dari bawaan aslinya, namun malah dianggap pas untuk adventure off-road.

Si empunya KLX150 sudah jajal tunggangannya untuk merambah hutan dan dia bilang aman

2 komentar: